Selasa, 11 Oktober 2011

cerita anak



Anak Katak yang Sombong dan Anak Lembu


Di tengah padang rumput yang sangat luas, terdapat sebuah kolam yang dihuni oleh berpuluh-puluh katak. Diantara katak-katak tersebut ada satu anak katak yang bernama XX, dia adalah anak katak yang paling besar dan kuat. Karena kelebihannya itu, XX menjadi sangat sombong. Dia merasa kalau tidak ada anak katak lainnya yang dapat mengalahkannya.
  Sebenarnya kakak XX sudah sering menasehati agar XX tidak bersikap sombong pada teman-temannya yang lain. Tetapi nasehat kakaknya tersebut tidak pernah dihiraukannya. Hal ini yang menyebabkan teman-temannya mulai menghindarinya, hingga XX tidak mempunyai teman bermain lagi.
  Pada suatu  pagi, XX berlatih melompat di padang rumput. Ketika itu juga ada seekor anak lembu yang sedang bermain di situ. Sesekali, anak lembu itu mendekati ibunya untuk menyedot susu. Anak lembu itu gembira sekali, dia berlari-lari sambil sesekali menyenggok rumput yang segar. Secara tidak sengaja, lidah anak sapi yang dijulurkan terkena tubuh si XX.
  "Huh, berani makhluk ini mengusikku," kata XX dengan perasaan marah sambil coba menjauhi anak lembu itu. Sebenarnya anak lembu itu pula tidak berniat untuk mengganggunya. Kebetulan pergerakannya sama dengan XX sehingga menyebabkan XX menjadi cemas dan melompat dengan segera untuk menyelamatkan diri.
  Sambil terengah-engah, XX sampai di tepi kolam. Melihat XX yang kelihatan sangat capek, kawan-kawannya nampak sangat heran. "Hai XX, mengapa kamu terengah-engah, mukamu juga kelihatan sangat pucat sekali,” Tanya teman-temannya.
  "Tidak ada apa-apa. Aku hanya cemas saja. Lihatlah di tengah padang rumput itu. Aku tidak tahu makhluk apa itu, tetapi makhluk itu sangat sombong. Makhluk itu hendak menelan aku." Kata Kenthus..
  Kakaknya yang baru tiba di situ menjelaskan. " Makhluk itu anak lembu. sepengetahuan kakak, anak lembu tidak jahat. Mereka memang biasa dilepaskan di padang rumput ini setiap pagi."
  "Tidak jahat? Kenapa kakak bias bilang seperti itu? Saya hampir-hampir ditelannya tadi," kata XX. "Ah, tidak mungkin. Lembu tidak makan katak atau ikan tetapi hanya rumput." Jelas kakaknya lagi.
  "Saya tidak percaya kakak. Tadi, aku dikejarnnya dan hampir ditendang olehnya." Celah XX. "Wahai kawan-kawan, aku sebenarnya bisa melawannya dengan mengembungkan diriku," Kata XX dengan bangga. " Lawan saja XX! Kamu tentu menang," teriak anak-anak katak beramai-ramai.
  "Sudahlah XX. Kamu tidak akan dapat menandingi lembu itu. Perbuatan kamu berbahaya. Hentikan!" kata Kakak XX berulang kali tetapi Kenthus tidak mempedulikan nasehat kakaknya. XX terus mengembungkan dirinya, karena dorongan dari teman-temannya. Sebenarnya, mereka sengaja hendak memberi pelajaran pada XX yang sombong itu.
  "Sedikit lagi XX. Teruskan!" Begitulah yang diteriakkan oleh kawan-kawan XX . Setelah perut XX menggembung dengan sangat besar, tiba-tiba XX jatuh lemas. Perutnya sangat sakit dan perlahan-lahan dikempiskannya. Melihat keadaan adiknya yang lemas, kakak XX lalu membantu.
  Mujurlah XX tidak apa-apa. Dia sembuh seperti sedia kala tetapi sikapnya telah banyak berubah. Dia malu dan kesal dengan sikapnya yang sombong.